burung warna biru

burung warna biru

Rabu, 19 Maret 2014

selamat jalan teman ..

satu lagi yang membuat sedih ..
teman tercinta ..
sahabat tercintaa telah berpulang kepangkuan ilahi..
begitu cepat  pergi dan tak pamit lagii .. terbanyang kenangan kita dlu teman saat bermain tertawa besrasa
kini tinggal kenangan ..

selamat jalan sahabatku brotherku YUDI PRASTYO semoga amal ibadahmu diterima disisi allah swt ..
amin yaarabb...

Minggu, 16 Maret 2014

sdah tak terasa 3 bulan sdah kepergianmu adiku ..
malam ini entah kenapa kakak rindu ..
kakak teringat senyummu terus ..
chaca baik baik disana ..
jangan nakal kasian ibukk kalo chaca nakal
disini keluarga sdah ikhlas dek ..
kakak pengen mimpi kamu lagi malam ini untuk mengobati rasa rindu kakak ..

setiap membuka facebook mu kakak menangiss ..
karna sdah sangat rindu akan senyummu sayang ..

kakak rindu chaca :(
baik baik disana sayang ..
semoga allah mengampuni dosamu ..'
miss you  mutuara keluarga :*


alamh reza parista :*

Jumat, 14 Maret 2014









Buat saya arti sahabat lebih menguat sebagai tempat curhat dalam suka dan duka. Selain itu sahabat juga mempengaruhi secara positif terhadap harapan hidup dan cita-cita untuk menjalani hidup ini

Jikalau seseorang memiliki sahabat yang mempengaruhinya secara positif. Harapan hidup akan lebih baik sehingga kesehatan jasmani dan rohani dapat terbentuk. Untuk, membantunya didalam menjalani kehidupan yang semakin tidak menentu saat ini dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki sahabat.

Dalam pengertian umum sahabat artinya Kawan. Sahabat Karib juga diartikan kawan dekat. Sementara kawan sehati artinya teman dekat yang setia menemani dalam keadaan suka dan duka yang saling mendukung dan menerima semua kelebihan maupun kekurangannya.

ARTI DASAR SAHABAT
Kalau kamu mendekapkan persahabatan dengannya
Dia segera membalas baik persahabatan itu

Kalau kamu meminta bantuan darinya
Dia segera menolongmu dengan rela

Kalau dia mendapatkan sesuatu yang tidak benar darimu
Dia segera memberitahu kamu

Kalau dia melihat kesusahan dalam diri kamu
Dia segera membantu meringankan bebanmu

Kalau kamu berselisih tujuan dengan nya
Dia segera berusaha mencari jalan terbaik untuk bersama

Kalau kamu memberikan semua kerelaan hatimu
Dia segera menyambut baik dan menghargainya

Demikian sedikit kata-kata yang bisa saya tuliskan, dalam perjalanan hidup sehari-hari. Semoga kita dapat merenungkan makna yang tersimpan untuk sahabat. Saya mempunyai seorang sahabat karib untuk tempat berbagi dalam suka dan duka sehingga membuat kami semakin erat dan saling memahami. Pahamilah arti sahabat itu didalam hatimu karena tanpa sahabat, hidup tak berarti. Terima kasih

welcome to my first blog

asalamualaikum ...
heyy guyss welcome to my first blog..
maaf kaloo masih agak berantakan atau masih banyak kurangnya ,,
jgn lupa klo udah dateng ke blog ku jgn lupa follow n coment yaaaa ,,,

sedikit perkenalanku,,, hehehehe (pede bgtt )
nama ku veni dwi lestari
aku lahir tepatnya di pagaralam 12 agustus 1995 ( udah 19 tahun :D)
aku tinggal dilahat sumatra selatan ,
tapi sekarang lagi kuliah di AKADEMI FARMASI AL-FATAH BENGKULU anggkatan tahun 2013/2014.
aku anak kedua dr 4 bersaudara .
aku punya kakak perempuan namanya anita natalia .
dan sepasang adik kembar namanya rana rani


hehehe itu loh sepasang adik kembarku

awalnya buat blog ini untuk tugas tapi lama lama asik jugaa ...
bisa bercerita dan sharing sma temen temen semuaa ,,

saya harap temen temen gak bosen liat blog saya .
dan tunggu ya posting saya berikutnya hehehehe 

salam kenal para blogger sekalian ,,
salam damai :D hahahahaha 



ini loh aku :D hahahaha




terima kasih sebelumyaa ,,
wasalamm....

Kamis, 13 Maret 2014

Selamat jalan adikku, Selamat jalan Mutiaraku

Semua yang hidup pasti akan mati, dan kembali kepada Allah” ( inna lillahi wa inna ilaihi rajiuun) kata yang pertama kali saya ucapkan ketika mendengar kabar akan meninggalnya adik saya. Seakan tak percaya akan kabar tersebut, saya mencoba menghubungi ibu mencoba mengkonfirmasi akan berita tersebut dan berharap hal itu tidaklah benar. Dengan suara terbatah-batah ibuku berkata “iya ndi, adikmu mutiara telah meninggal” dan saya semakin yakin dengan menangisnya ibu saya di percakapan itu. Kesedihan menyelimuti pikiran saya, adik yang baru berumur 17 tahun sudah dipanggil oleh Allah. Tak ada yang bisa saya kerjakan untuk sesaat, kabar itu terasa berat, bahkan untuk mengabarkannya ke kerabat sangatlah berat.
Hari itu amatlah sulit, mengawali hari dengan berita kematian bukanlah hal yang mudah. Kucoba menerima dan ikhlas atas apa yang terjadi, tetapi tidak semudah itu, pertanyaan dalam benakku terus bermunculan, pertanyaan tersebut berusaha menolak takdir dan kenyataan yang terjadi. Dalam perjalanan pulang, aku tidak berhenti meratapi kejadian ini, berusaha mendapatkan jawaban atas pertanyaan yang muncul dalam benakku.
Inilah saat dimana saya benar-benar merasa tertekan, begitu banyak sms dan pesan yang masuk untuk memberikan rasa turut berduka cita, dan sedikit darinya yang saya indahkan, saya mohon maaf akan hal ini. Saya berusaha kuat dan tetap berdoa untuk adik saya, tetapi tidaklah mudah semakin saya berdoa semakin sesak rasanya menerima hal tersebut.
Inginku menjadi kuat dan dapat menenangkan kedua orangtua, tetapi aku tidak sekuat itu. Aku memang orang yang sangat sensitif, terutama hal ini menyangkut dengan kematian dan menyangkut dengan keluarga, aku tidak dapat membendungnya. Berbagai nasihat masuk untuk tetap kuat dan saling menguatkan antar keluarga, dan aku mencoba untuk menjalaninya.
Kematian adik saya tentu saja membawa banyak penyesalan dan juga hikmah dibaliknya. Rasanya ingin sekali melihat hikmah yang ada, tapi rasa sesal terus menyelimuti, rasa bersalah selalu menghampiri. Ini adalah moment terberat yang saya alami. rasa penyesalan yang paling berat adalah bahwa saya belum bisa menjadi kakak yang sebenarnya bagi adik saya, saya terlalu egois dan melupakn kodrat saya sebagai seorang kakak. ingin rasanya mengulang waktu dan memperbaiki hal itu, tetapi saya tahu hal itu tidaklah mungkin.
Mutiara khazirah Barmana, nama yang indah bagiku. Entah bagaimana aku mengungkapkannya tapi aku sangat menyayanginya.
Untuk Adikku Mutiara yang tersayang

Banyak hal yang ingin kusampaikan kepadamu,
Aku memang bukanlah kakak yang baik bagimu,
Tak bisaku merawatmu, menjagamu, dan memberikan kasih sayang layaknya seorang kakak pada adiknya.
Aku jarang mengajakmu berbicara,
Aku tidak pernah mengerti perasaanmu, bahkan tidak pernah mencoba untuk mengerti.
Keterbatasan yang kau miliki, menjadikanku tidak menganggapmu ada seutuhnya,
Bisa dikatakan aku memang kakak yang jahat, kakak yang egois, dan kakak yang kejam.
Atas apa yang aku lakukan padamu, aku rela untuk tidak dipanggil kakak olehmu,
Karena memang aku tidaklah pantas.

Tapi ada hal yang inginku kau ketahui ,
Bahwa aku sangat menyayangimu adikku, aku sangat menyayangimu mutiaraku
Memang aku tidak pernah mengucapkannya, bahkan selama 17 tahun kau hidup
Dan sekarang aku tidak yakin apa kau bisa mendengarnya
Tapi aku yakin bahwa kau mengetahui itu ..

Aku yakin kau pasti lebih senang sekarang ..
Kau pasti mendapatkan tempat yang lebih baik ..
Mendapatkan keluarga yang lebih baik ..
Dan kau memang pantas mendapatkannya..
Kau adalah sebuah mutiara yang tidak pantas untuk berada diantara batu kerikil..

Maafkan aku mutiaraku, maafkan kami ..
Maafkan kami , maafkan kami..
Mungkin seribu kata maaf tidaklah cukup atas apa yang kami lakukan..
Akan tetapi, terimalah kata itu sebagai awal dari rasa penyesalan kami..

Mutiaraku, jika kelak nanti kita bertemu, aku berharap kau sudah memaafkan kami..
Aku berharap kau menganggap kami sebagai keluargamu, karena kami akan selalu begitu ..
Walaupun aku tidak yakin bisa bertemu denganmu lagi..
Akan tetapi, sekecil apapun kemungkinan masih tetap ada dan aku pasti akan mengambil itu..”

by veni dwi lestari


Pesan Ibu

Suatu hari, tampak seorang pemuda tergesa-gesa memasuki sebuah restoran karena kelaparan sejak pagi belum sarapan. Setelah memesan makanan, seorang anak penjaja kue menghampirinya, "Om, beli kue Om, masih hangat dan enak rasanya!"
"Tidak Dik, saya mau makan nasi saja," kata si pemuda menolak.
Sambil tersenyum si anak pun berlalu dan menunggu di luar restoran.
Melihat si pemuda telah selesai menyantap makanannya, si anak menghampiri lagi dan menyodorkan kuenya. Si pemuda sambil beranjak ke kasir hendak membayar makanan berkata, "Tidak Dik, saya sudah kenyang."
Sambil terus mengikuti si pemuda, si anak berkata, "Kuenya bisa dibuat oleh-oleh pulang, Om."
Dompet yang belum sempat dimasukkan ke kantong pun dibukanya kembali. Dikeluarkannya dua lembar ribuan dan ia mengangsurkan ke anak penjual kue. "Saya tidak mau kuenya. Uang ini anggap saja sedekah dari saya."
Dengan senang hati diterimanya uang itu. Lalu, dia bergegas ke luar restoran, dan memberikan uang pemberian tadi kepada pengemis yang berada di depan restoran.
Si pemuda memperhatikan dengan seksama. Dia merasa heran dan sedikit tersinggung. Ia langsung menegur, "Hai adik kecil, kenapa uangnya kamu berikan kepada orang lain? Kamu berjualan kan untuk mendapatkan uang. Kenapa setelah uang ada di tanganmu, malah kamu berikan ke si pengemis itu?"
"Om, saya mohon maaf. Jangan marah ya. Ibu saya mengajarkan kepada saya untuk mendapatkan uang dari usaha berjualan atas jerih payah sendiri, bukan dari mengemis. Kue-kue ini dibuat oleh ibu saya sendiri dan ibu pasti kecewa, marah, dan sedih, jika saya menerima uang dari Om bukan hasil dari menjual kue. Tadi Om bilang, uang sedekah, maka uangnya saya berikan kepada pengemis itu."
Si pemuda merasa takjub dan menganggukkan kepala tanda mengerti. "Baiklah, berapa banyak kue yang kamu bawa? Saya borong semua untuk oleh-oleh." Si anak pun segera menghitung dengan gembira.
Sambil menyerahkan uang si pemuda berkata, "Terima kasih Dik, atas pelajaran hari ini. Sampaikan salam saya kepada ibumu."
Walaupun tidak mengerti tentang pelajaran apa yang dikatakan si pemuda, dengan gembira diterimanya uang itu sambil berucap, "Terima kasih, Om. Ibu saya pasti akan gembira sekali, hasil kerja kerasnya dihargai dan itu sangat berarti bagi kehidupan kami."
===================================================
Ini sebuah ilustrasi tentang sikap perjuangan hidup yang POSITIF dan TERHORMAT. Walaupun mereka miskin harta, tetapi mereka kaya mental! Menyikapi kemiskinan bukan dengan mengemis dan minta belas kasihan dari orang lain. Tapi dengan bekerja keras, jujur, dan membanting tulang.
Jika setiap manusia mau melatih dan mengembangkan kekayaan mental di dalam menjalani kehidupan ini, lambat atau cepat kekayaan mental yang telah kita miliki itu akan mengkristal menjadi karakter, dan karakter itulah yang akan menjadi embrio dari kesuksesan sejati yang mampu kita ukir dengan gemilang.
Sumber : andriewongso.com

motivasi dosis tinggi :D

Kata - Kata Motivasi Dosis Tinggi

Pemenang selalu menjadi bagian dari jawaban
Pecundang selalu menjadi bagian dari masalah


Pemenang selalu punya program
Pecundang selalu punya kambing hitam

Pemenang selalu berkata,”Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”
Pecundang selalu berkata,” Itu bukan pekerjaan saya.”

Pemenang selalu melihat jawaban dalam setiap masalah
Pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban

Pemenang selalu berkata,”Itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa.”
Pecundang selalu berkata,” Itu mungkin bisa, tapi sulit.”

Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata,”saya salah.”
Saat pecundang melakukan kesalahan dia berkata,” itu bukan salah saya”

Pemenang membuat komitmen-komitmen
Pecundang membuat janji-janji

Pemenang punya impian-impian
Pecundang punya tipu muslihat

Pemenang berkata,” saya harus melakukan sesuatu.”
Pecundang berkata,”Harus ada yang dilakukan.”

Pemenang adalah bagian dari tim
Pecundang melepaskan diri dari tim

Pemenang melihat keuntungan
Pecundang melihat kesusahan

Pemenang percaya pada menang-menang (win-win)
Pecundang percaya, mereka harus menang orang lain harus kalah.

Pemenang melihat potensi
Pecundang melihat yang sudah lewat

Pemenang seperti thermostat- alat pengatur/pengimbang panas
Pecundang seperti thermometer

Pemenang memilih apa yang mereka katakan
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih

Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata-kata lembut
Pecundang menggunakan argumentasi lunak tapi dengan kata-kata yang keras

Pemenang berpegang teguh pada nilai-nilai, tapi bersedia berkompromi pada hal-hal remeh
Pecundang berkeras pada hal-hal remeh tapi mengkompromikan nilai-nilai

Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat kepada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat kepada Anda”
Pecundang menganut filosofi,” Lakukan kepada orang lain sebelum mereka melakukannya kepada Anda”

Pemenang membuat sesuatu terjadi
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi